Download Video Porno Anggota DPR

Saya berselancar ria ke beberapa situs berita tetangga sebelah, hampir kebanyakan berita terpopulernya menyangkut skandal video porno yang diduga melibatkan dua anggota DPR dari fraksi PDI-P, yang perempuan berasal dari daerah pemilihan Kalimantan, sementara lelaki pasangan mainnya diduga seorang anggota DPR yang sedang naik daun yang berinisial AB, meski kemudian dalam pernyataannya di Solo beliau membantahnya.
Beberapa pimpinan dan kolega di DPR mengomentarinya. Ketua DPR Marzuki Ali meminta Badan Kehormatan DPR untuk mengecek kebenaran video porno itu dan mempersilahkan untuk memprosesnya, sementara Soetan Batoegana menilai skandal video porno itui sebagai sesuatu yang ngeri-ngeri sedap. Pakar telematika Roy Suryo yang meneliti 18 fotongan foto dari rangkaian video itu mengatakan bahwa sulit disangkal bahwa foto dalam video itu bukan anggota DPR, meskipun untuk lebih jelasnya lagi harus melihat rekaman videonya langsung…wow asyik dong pa Roy..hehe
Terlepas dari berbagai komentar, reaksi berbagai pihak berikut  bantahan dari orang yang diduga sebagai pelakunya, kita sebagai rakyat lagi-lagi harus mengelus dada menerima kenyataan ini. Kita amatlah prihatin dan tak lagi punya kata-kata. Jika benar video porno yang beredar dalam bentuk potongan foto itu merupakan anggota DPR, maka semakin rontoklah citra dan kehormatan anggota DPR ini.
Setelah sebelumnya berbagai kasus menghantam citra DPR, baik yang berbentuk skandal yang sama, maupun yang ketahuan nonton video porno saat berlangsung sidang. Belum lagi urusan anggaran pembangunan gedung DPR, perbaikan WC, ruang Banggar, dan kursi rapatnya yang sempat membuat DPR menjadi bulan-bulanan pemberitaan media.
Kini, kasus skandal video porno anggota DPR yang terhormat terjadi lagi, kejadian yang jika meminjam istilah Bung Soetan ini sebagai sesuatu yang ngeri-ngeri sedap. Mungkin maksudnya sedap bagi yang menjalani dan menontonnya, tapi ngeri bagi status pelakunya sebagai wakil rakyat yang terhormat. Yang harusnya memberi contoh baik bagi masyarakat.
Kita speechless menyikapinya. Biarkan saja mekanisme BK menuntaskan persoalan ini. Jika saja benar pelaku dalam video porno ini merupakan anggota DPR, maka segeralah tuntaskan. Mereka harus segera di proses oleh BK dan diberhentikan. Karena fakta itu telah nyata-nyata mencoreng citra dan kehormatan DPR, apalagi dilakukan bukan dalam status suami istri.
Bangsa ini harus kembali banyak belajar, karena kejadian seperti ini masih saja terus terjadi. Setidaknya ada 2 kasus yang sama sebelumnya, yaitu kasus Yahya Zaini dengan Maria Eva dan kasus Max Moein dengan seseorang yang diduga staffnya. Jika seorang Ariel saja dihukum hingga beberapa tahun, maka apakah untuk kasus yang sama yang menimpa anggota DPR disikapi oleh hukum dengan cara dan pola yang sama? Demi keadilan hukum, maka sepatutnya selain di copot dari jabatannya sebagai anggota DPR, mereka juga harus diproses secara hukum.
Rakyat harus memiliki sense of criticism, menilai dan membaca akhlak dan perilaku para kader partai yang duduk sebagai wakil rakyat. Siapa yang kira-kira dinilai tak layak secara moral baik menyangkut skandal seks, skandal korupsi dan lain sebagainya, hukumlah dengan cara tidak lagi memilihnya. Jika ada kader yang terlihat inerjanya baik, akhlak dan gaya hidupnya bagus, memiliki kepedulian yang nyata pada rakyat, berilah dia penghargaan untuk duduk kembali menjadi wakil rakyat.
Rakyat harus semakin cerdas menentukan sikap dan pilihan. Jangan sampai anggota DPR itu, yang notabene wakil-wakil kita sebagai rakyat, adalah orang-orang yang hobinya bergaya hidup mewah, yang keahliannya memainkan anggaran demi kocek diri dan partainya, apalagi dia yang hobi bermain dalam wilayah ngeri-ngeri sedap, sebagaimana skandal video porno ini. Semoga saja tidak lagi terulang.***