Jakarta, (www.harianterbit.com) - Pemerintah menargetkan tahun 2016 semua guru di Indonesia harus berkualifikasi S1. Saat ini, dari 2,6 juta guru di Indonesia, baru sekitar 900.000 guru yang belum S1 dan sebagian besar guru SD.
"Untuk guru yang belum S1 ini, pemerintah memberikan beasiswa khusus yang diberikan langsung oleh pemerintah pusat (Kemendiknas) sebanyak 200.000/tahun. Sisanya oleh pemerintah daerah dan swasta," jelas Wakil Mendiknas, Fasli Jalal usai membuka seminar Internasional tentang Integrating Technology Into Education di Kemdiknas, Senin (17/5).
Menurut dia, dengan bantuan beasiswa dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota tiap tahunnya sedikitnya ada 400.000 guru mendapatkan beasiswa untuk mendapat gelar S1.
Fasli juga menegaskan, pemberian bantuan beasiswa untuk meningkatkan potensi akademik itu tidak hanya diberikan oleh pemerintah saja melainkan dari pihak swasta yang peduli dengan pendidikan. Guru yang paling banyak belum berkualifikasi S1 ada di tingkat SD.
"Dari 800-900 ribu guru yang belum sarjana bagian terbesarnya adalah guru SD. Guru yang telah berkualifikasi S1 akan makin mudah guru itu untuk ikut dalam uji sertifikasi," jelas Fasli.
Jika sudah mengantongi sertifikat profesi, ujarnya, maka tunjangan yang didapat akan sama dengan satu kali gaji pokok pegawai negeri. Bahkan, jika guru tersebut mau mengajar di tempat terpencil, selain tunjangan profesi bagi yang telah bersertifikat maka akan ditambah dengan gaji dan tunjangan khusus.
Dia mengemukakan, saat ini baru 1.092.912 guru atau 41,9% yang berpendidikan sarjana. Padahal, sesuai Undang-Undang (UU) No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan guru harus memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1/D-IV) dan memiliki sertifikat pendidik melalui pendidikan profesi guru (PPG). (mulya)
Diupload oleh : ra (-) | Kategori: Berita Koran Pendidikan | Tanggal: 20-05-2010 09:43
No comments:
Post a Comment